Pendahuluan
Kepergian legenda musik dan film Indonesia, Titiek Puspa, meninggalkan duka mendalam bagi banyak kalangan, termasuk para артист yang pernah berinteraksi dan bekerja sama dengannya. Presenter kondang Irfan Hakim menjadi salah satu yang merasa kehilangan sosok Eyang Titiek. Baru-baru ini, Irfan berbagi kenangan menyentuh tentang pesan terakhir yang diterimanya dari Titiek Puspa beberapa waktu sebelum sang legenda menghembuskan napas terakhir. Pesan sederhana namun penuh makna itu kini terngiang di benak Irfan dan membuatnya semakin merindukan sosok yang begitu dihormatinya.
Irfan Hakim dikenal memiliki kedekatan yang baik dengan banyak артист senior Tanah Air, termasuk Titiek Puspa. Ia seringkali berinteraksi dengan Eyang Titiek dalam berbagai acara televisi maupun di luar layar kaca. Kedekatan ini membuat Irfan merasa sangat kehilangan ketika mendengar kabar duka meninggalnya Titiek Puspa pada Kamis (10/4/2025).
Pertemuan Terakhir yang Berkesan:
Dalam berbagai kesempatan, termasuk saat melayat ke rumah duka, Irfan Hakim berbagi cerita tentang pertemuan terakhirnya dengan Titiek Puspa. Ia mengenang momen tersebut sebagai pertemuan yang hangat dan penuh nasihat bijak dari sang legenda. Meskipun saat itu kondisi kesehatan Titiek Puspa sudah tidak seprima dulu, semangat dan keceriaannya tetap terpancar.
“Terakhir ketemu Eyang itu beberapa waktu lalu. Beliau masih semangat cerita, ketawa-ketawa. Tapi memang terlihat sudah sedikit lelah,” ungkap Irfan dengan nada bicara yang penuh haru.
Pesan Sederhana Namun Menyentuh Hati:
Di tengah perbincangan hangat tersebut, Irfan Hakim tak menyangka akan menerima sebuah pesan yang kini terasa begitu mendalam dan berkesan. Titiek Puspa, dengan suara lirih namun penuh perhatian, memberikan pesan sederhana namun sangat menyentuh hati kepada Irfan.
“Yang paling saya ingat, di akhir pertemuan itu, Eyang pegang tangan saya sambil bilang, ‘Irfan, jangan lupa salat ya, Nak’,” kenang Irfan dengan mata berkaca-kaca.
Pesan singkat tersebut, bagi Irfan, memiliki makna yang sangat dalam. Sebagai seorang фигура publik yang dikenal religius, pesan dari seorang legenda seperti Titiek Puspa terasa seperti sebuah pengingat dan nasihat yang tulus dari seorang ibu kepada anaknya.
Makna Mendalam di Balik Pesan Terakhir:
Irfan Hakim merenungkan makna di balik pesan terakhir Titiek Puspa tersebut. Ia menyadari bahwa di tengah kesibukan dan gemerlap dunia hiburan, Eyang Titiek tetap memberikan perhatian pada hal yang paling mendasar dalam kehidupan beragama. Pesan itu, menurut Irfan, adalah cerminan dari kepribadian Titiek Puspa yang tidak hanya peduli pada kesenian tetapi juga memiliki nilai-nilai spiritual yang kuat.
“Pesan itu sederhana sekali, tapi maknanya luar biasa buat saya. Eyang seperti mengingatkan saya akan kewajiban sebagai seorang Muslim. Di tengah kesibukan beliau pun, Eyang masih sempat memberikan nasihat yang begitu menyentuh,” tutur Irfan.
Kehilangan Sosok Ibu dan Panutan:
Bagi Irfan Hakim, Titiek Puspa bukan hanya sekadar rekan kerja atau фигура publik yang dihormati, tetapi juga sosok seorang ibu dan panutan. Kehangatan, kebijaksanaan, dan semangat hidup Titiek Puspa selalu memberikan inspirasi bagi Irfan dalam menjalani kehidupan dan kariernya.
“Eyang itu seperti ibu bagi banyak артист muda. Beliau selalu memberikan dukungan, semangat, dan nasihat yang tulus. Kehilangan beliau adalah kehilangan yang sangat besar bagi kami semua,” ujar Irfan dengan nada sedih.
Kenangan Abadi Akan Kehangatan dan Nasihat Bijak:
Pesan terakhir “Jangan lupa salat, Nak” dari Titiek Puspa akan selalu terukir dalam hati Irfan Hakim. Pesan sederhana itu menjadi pengingat akan pentingnya menjagaValues spiritual di tengah hiruk pikuk kehidupan duniawi. Kenangan akan kehangatan, keceriaan, dan nasihat-nasihat bijak dari Titiek Puspa akan terus hidup dalam ingatan Irfan dan menjadi pelajaran berharga dalam menjalani hidup.
Kesimpulan
Kepergian Titiek Puspa memang menyisakan duka yang mendalam, namun pesan terakhir yang disampaikan kepada Irfan Hakim menjadi salah satu warisan berharga yang akan terus dikenang dan diamalkan. Selamat jalan, Eyang Titiek Puspa. Nasihatmu akan selalu kami ingat.